KEJADIAN BALITA STUNTING DI POSYANDU APEL DESA JAMBEARJO KECAMATAN TAJINAN KABUPATEN MALANG
Abstract
Abstract : Stunting in children is growth faltering due to accumulation of nutrient insufficiency that lasts from pregnancy to 24 months of age. This situation is exacerbated by the lack of catch-up growth that is adequate, further affecting the physical development of children who are irreversible, to find out the incidence of stunting in children in Posyandu Jambearjo village, the area of the Puskesmas Tajinan Malang district. That research was survey research, was conducted in Posyandu Jambearjo village, the area of Puskesmas tajinan district. The population was used toodlers as many as 98 toodlers. The sample takes with accidental sampling, as many as 58 toodlers. The variable research was insident of stunting and the intruments were antropometric measurements and Z-score calculations. The data was processed to editing, coding, tabulating, then results analyzed using univariate analyzis and presented with pie diagram.The results showed the general characteristics of the respondents that the incidence of stunting in toddlers in the Posyandu was 34 toddlers (59%) consisting of 14 toddlers (35%) included in the short stunting category and 20 toddlers (24%) in the very short stunting category. Based on the results of the study, it is necessary to increase nutrition improvement programs both from the government and non-governmental organizations through the addition of PMT, supplementation and case monitoring.
Keywords : Toodlers, stunting insident
Abstrak : Stunting pada anak merupakan growth faltering akibat akumulasi ketidakcukupan nutrisi yang berlangsung lama sejak kehamilan sampai usia 24 bulan. Keadaan ini diperparah dengan tidak terimbanginya kejar tumbuh (catch up growth) yang memadai, selanjutnya berdampak pada perkembangan fisik anak yang bersifat irreversible. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui angka kejadian stunting pada balita di Posyandu Apel Desa Jambearjo wilayah kerja Puskesmas Tajinan kabupaten Malang. Penelitian ini adalah penelitian survey yang dilakukan di Posyandu Apel Desa Jambearjo wilayah kerja Puskesmas Tajinan. Populasi yang digunakan adalah balita di Posyandu Apel sejumlah 98 balita. Sampel penelitian diambil dengan teknik accidental sampling didapatkan sampel penelitian berjumlah 58 balita. variabel penelitian adalah kejadian stunting. Instrumen yang digunakan adalah pengukuran antropometri dan penghitungan Z-score. Hasil dianalisis dengan analisis univariat disajikan dalam bentuk diagram. Hasil penelitian menunjukan karakteristik umum responden diatas menunjukan bahwa angka kejadian stunting pada balita di Posyandu Apel adalah 34 balita (59%) yang terdiri dari 14 balita (35%) masuk pada kategori stunting pendek dan 20 balita (24%) pada kategori stunting sangat pendek. Berdasarkan hasil penelitian, perlu adanya peningkatan program perbaikan gizi baik dari pemerintah maupun swadaya masyarakat melalui penambahan PMT, pemberian suplementasi dan monitoring kasus.
Kata Kunci : balita, kejadian stuntingFull Text:
PDF (Hal 59-64)References
Atmarita. Trihono dkk. ( 2015). Pendek ( Stunting) di Indonesia, Masalah dan Solusinya. Jakarta, Balitbangkes , 2015
Atmarita, ( 2012). Masalah Anak Pendek di Indonesia dan Implikasinya terhadap kemajuan negara. Jurnal Gizi Indonesia. Vol 35. No 2 tahun 2012
Bardosono. Saptawati,( 2017). Penilaian Status Gizi Balita ( Antropometri).
_____________ (2018). Situasi Balita Pendek ( Stunting di Indonesia. Buletin Data dan Jendela Informasi Kesehatan, ISSN 2088-270 X. Semester I, Tahun 2018
Devi, M. (2012). Analisis Faktor -Faktor Yang Berpengaruhi Terhadap Status Gizi Balita Dipedasaan. Jurnal Teknoloi dan Kejuruan. Volume 33. Issue 2 tahun 2012
Ernawati, F dkk. (2011). Studi Longitudinal faktor Resiko Terjadinya Balita Stunting.
Ernawati, F dkk.( 2012). Studi Longitudinal Faktor Resiko Terjadinya Stunting Pada Anak Baduta (Penelitian tahun ke-2) . Pgi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik Badan Litbangkes RI.
Eko Setyawan, Rizanda Machmud.(2018). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Anak usia 24-59 Bulan di wilayah kerja Puskesmas Andalas. Jurnal FK Andalas
Kementrian Kesehatan RI. (2013) Pokok-Pokok Hasil Riskesdas Indonesia 2013. Jakarta: Kementrian kesehatan RI.
Ni’mah, Khoirun, dkk (2015). Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting pada Balita. Media Gizi Indonesia, Vol 10 No 1 Januari-Juni 2015.
Notoadmojo.S.(2011). Kesehatan Masyarakat, Ilmu dan Seni. Rineka Cipta. Jakarta 2011
Santoso. (2009). Kesehatan dan Gizi. Rineka Cipta. Jakarta . 2009
DOI: http://dx.doi.org/10.36053/mesencephalon.v5i2.108
Refbacks
- There are currently no refbacks.